Written by : Fathudin Ashari

"Next?"
59....58...57
Bagi sebagian orang, dentuman tiap detik merupakan alunan yang indah.
Alunan yang dapat membuat seseorang menjadi tenang dalam pikirannya.
Tetapi untuk kami, dentuman bermakna berbeda.
Tiap dentuman, berarti kesalahan untuk kami.
Seperti yang dikatakan orang - orang,
tahun kedua merupakan tahun yang mendebarkan,
Di tahun ini timer tersebut sering melakukan pergerakan yang seakan - akan mengancam untuk bergeser angkanya.
Tidak disangka - sangka, timer yang kami terima dahulu berbeda dengan timer yang kami hadapi sekarang.
Secara fisik tetap sama, tetap sebuah timer berwarna biru yang indah untuk dipandang.
Tetapi, tidak untuk angka - angkanya.
Angka 65 adalah awal dari segalanya.
Seiring berjalannya waktu,
Dentuman demi dentuman kami dengar,
Indah di telinga orang, tetapi sakit di hati kami.
Beberapa bulan yang lalu,
Timer yang menunjukkan angka 59, kembali menggeser angkanya.
59..58...
Sama seperti sebelumnya,
Hal ini tidak dapat kami duga sebelumnya,
Lagi dan lagi,
Sampai kapan angka - angka itu akan berhenti?
Sebenarnya, apa yang salah dengan timer kami?
Belum cukupkah kami menjaganya?
Tidak jauh berbeda dengan kami,
Teman kami yang memiliki timer yang mirip,
Juga mendapati angka di timernya bergeser,
80...79...
Timer kami menggeserkan angkanya di waktu yang hampir bersamaan.
Sekarang, timer itu tetap di angka 58,
Kami sempat berpikir bahwa pasti ada yang salah dengan timer tersebut.
Beberapa waktu yang lalu,
Kami bertemu dengan teman kami, si pemilik timer hitam tersebut.
Awalnya, tidak ada sesuatu yang khusus untuk dibicarakan,
Tetapi, entah kenapa timer menjadi pembahasan yang menarik untuk kami,
Seperti biasa, kami saling membanggakan timer kami masing - masing,
Dengan segala kelebihan yang timer kami punya.
Tapi tetap saja, timer kami mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda - beda.
Hingga akhirnya, kami menentukan dengan melihat mesin timer siapa yang bekerja lebih baik.
Timer mereka dengan komponen yang lebih banyak, berhasil menunjukkan bagaimana komponen - komponen timer mereka bergerak dan bekerja sama satu sama lain dengan sangat baik.
Ketika kami ingin menunjukkan itu, ternyata ada kebenaran yang kita tidak dapat pungkiri ketika kami melihat komponen timer kami sendiri.
Tentunya dengan komponen yang lebih sedikit, seharusnya membuat mesinnya dapat bekerja dengan baik, dan komponennya saling bertautan satu sama lain.
Tapi yang kami lihat adalah komponen - komponen timer tersebut tidak bekerjasama satu sama lain dengan baik.
Beberapa bagian bekerja dan saling bertaut sama lain dengan baik, tetapi bagian lainnya tidak seperti itu.
Komponen yang lain hanya bergerak tanpa mempedulikan komponen yang lain, yang terganggu akan pergerakannya.
Disinilah kami menyadari, bahwa masalah sebenarnya dari timer tersebut adalah komponen - komponennya yang tidak dapat bekerjasama satu sama lain dengan baik.
Komponen - komponen ini akan rusak apabila dibiarkan bergerak sendiri, tanpa ada bantuan dari komponen lainnya.
Dan kita semua tahu bahwa, ketika ada komponen yang rusak, maka angka di timer tersebut akan bergeser.
Sayangnya, timer kami tidak seperti timer lainnya, yang komponennya dapat ditambah maupun dikurangi sesuka hati.
Timer kami berbeda, komponennya tidak dapat didapatkan dimanapun.
Semuanya ekslusif, sehingga apabila ada komponen yang rusak, maka kita tidak dapat menggantinya.
Ternyata itulah kesalahan kami,
kami tak memperhatikan komponen mesin timer tersebut,
Yang seharusnya dapat diperbaiki, tapi kami biarkan hingga sekarang telah banyak angka yang bergeser.
Sekarang,
Timer tersebut masih berada di angka 58,
Tetapi ketika melihat isi mesin tersebut,
Ada komponen yang akan rusak,
Beberapa orang di antara kami mengetahui hal tersebut,
Tetapi berusaha dirahasiakan, supaya yang lainnya tidak merasa sedih akan hal itu.
Tapi, yang namanya rahasia, tidak akan bisa bertahan selamanya.
Akhirnya, kami semua mengetahui hal tersebut.
Bahwa ternyata ada komponen yang akan rusak.
Tinggal menunggu waktu saja,
Timer tersebut akan menggeser angkanya lagi untuk kesekian kalinya.
Sekarang,
Tahun kedua akan berakhir,
Itu berarti akhir dari tahun yang penuh kekecewaan.
Kekecawaan yang disebabkan timer tersebut.
Ketika nanti kita masuk tahun ketiga,
Kita akan merasa lebih tenang dengan timer tersebut.
Seperti orang bilang, timer tersebut akan sering menggeser angka - angkanya di tahun kedua.
Itu berarti, di tahun ketiga timer tersebut tidak akan menggeser angka - angkanya lagi.
Sehingga kita akan lebih tenang di tahun ketiga ini.
Tapi, ini masih akhir dari tahun kedua,
Masih ada kemungkinan untuk timer tersebut menggeser angka - angkanya lagi.
Jadi, yang kami perlu lakukan sekarang adalah,
Bagaimana caranya tiap komponen dari timer tersebut dapat bergerak, bekerja, dan saling bertautan satu sama lain.
Sehingga tidak ada komponen yang bekerja sendiri, karena hal tersebut dapat merusak komponen itu sendiri.
Jadi,
Akankah timer ini menggeser angka - angkanya lagi?
Apa yang akan terjadi berikutnya?
Next?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kalau ada waktu,