Selalu ada alasan untuk bersyukur pt.2

-

Ternyata saya bersyukur menjadi orang yang terus kepikiran. Itu menjadi kekuatan terbesar saya untuk selalu menghadirkan ambisi dalam diri. Ya… intinya ambisi buat terus survive dalam suatu hal. Pernah gak sih kalian punya suatu masalah, dan masalah itu udah berusaha kalian bodoh amatin, buang jauh-jauh, dan anggap itu kayak bukan masalah sebenarnya. Namun, ternyata itu bikin jadi kita kepikiran terus. Alhasil ambisi buat gimana caranya biar itu gak hantuin pikiran kita pun makin membara. Rasanya ingin aja cari segala cara buat memperbaiki keadaan.

Tapi nyatanya ga semua hal itu bisa aja diperbaiki alias kembali seperti sedia kala. Kita emang bisa sembuh, tapi nyatanya ga bisa terhindar dari yang namanya kambuh. Akhirnya… kita gak berhenti deh… buat stop mikirin hal tersebut. Hmm.. susahya?
Tapi.. tahu tidak? Ternyata dibalik itu Allah nitipin rasa ambisi kekita. Pikiran-pikiran yang menghantui otak kita itu bisa jadi pembelajaran terkuat sepanjang masa. “oh ternyata, masalah kayak gini gak bisa diselesaiin dengan cara ini, oh ternyata masalah Cuma dari diri kita doang, oh ternyata kalo ngadepin orang kayak gini gak gini caranya, daaan lain-lain yang membuat kita banyak dapat jawaban-jawaban atas pertanyaan yang sebenarnya bukan itu yang kita ingin dapatkan.
Hmmm…. Tadi bicara soal ambisi juga ya?
Ya, ga semua orang punya ambisi. Kadang dia hidup ya idup aja gt, jalan kek air, dan gatau arah nya mau kemana. Sesungguhnya yg kea gitu jg ga enak L
Dan dengan ambisi yang Allah titipin melalui rasa kepikiran-kepikiran itu selalu menjadi cara yang tepat buat selalu nentuin arah hidup kita, dan terlebih lagi… kita jadi tahu diri kita sendiri. Lebih tepatnya, mengenal diri lebih dalem.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kalau ada waktu,

-
Kalau aku ada waktu, aku ingin sesekali berkunjung di Kau. Sesekali ingin kuketahui kabarmu, bagaimana kau menjalani hari-hari mu itu, Dan, bagaimana kamu bisa menghadapmi segalanya yang rapuh... Kalau aku ada waktu, aku ingin sekali menemui duplikatmu, jika ada. Sesekali ingin kuceritakan tentangmu yang begitu tidak dapat kudefinisikan dengan kata-kata. Dakwahmu, akhlakmu, peringaimu, baik-buruk mu, dan tujuan-tujuanmu yang kupikir sejalan Kalau ada waktu, aku ingin sesekali membencimu, namun tidak akan pernah. Caramu menakhlukkan hati semua orang, membuatku tersingkir, aku bisa apa? Kalau ada waktu, aku ingin sekali tidak pernah bertemu denganmu. Terima kasih atas lembaran-lembaran bohong itu, dariku, yang tidak akan meminta waktu tentangmu lagi.
Baca selengkapnya
-
Menghafal qur'an itu sangat sulit. tak semudah bercita-cita menjadi seorang guru, dokter, polisi, pilot, koki, dan lainnya. menghafal al-qur'an itu harus istiqamah dengan benar-benar. mungkin ini sama dengan profesi lain, namun Istiqamahnya menghafal al-qur'an lebih mendalam. dengan penuh hati. bukan karena siapapun namun hanya karena Allah dan Islam. saya pernah berfikir bahwa saya telah berniat menjadi seorang penghafal al-qur'an dan memikirkan target-target juz saya selama 3 tahun di SMA. apa daya, itu semua hanyalah ekspektasi dan hanya mudah diucapkan daripada kulakukan. tapi akhirnya saya tahu, akan ada sebuah petunjuk dan cara Allah yang akan selalu memudahkan saya. saya yakin menjadi seorang penghafal Al-qur'an itu tidaklah sulit. saya percaya dan tidak akan meragukan Allah. karena yakinlah, ketika kita sudah menyerahkan semua sama Allah, maka hati kita akan tenang.. -catatan delapandesember207-
Baca selengkapnya