Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

Tahap demi tahap...

Hari ini aku ingin bercerita mengenai perjuanganku dalam menghafal Al-Qur'an. Aku mulai mengenal Al-Qur'an sejak dalam kandungan perut mamah, tentunya. hehe ternyata tahap ini pasti ada, karena aku yakin mamahku sudah memperkenalkannya sejak itu. Akupun merasakannya hingga saat ini.  Tahap demi tahap... SD, SMP, SMA, Kuliah. Kadang setiap tahap itu aku hilang dan patah semangat, serta tidak lagi menginginkan impian itu. Tetapi, ditahun ini, aku kembali membangun mimpi yang mungkin aku anggap hanya sekadar keinginan duniawi agar dapat membanggakan kedua orang tua atau bahkan hanya menjauhkan diri duniawi sejenak.  Lebih dari itu... lillah, aku merasa semua manfaat menghafal Al-Qur'an yang begitu menyejukkan hati, menenangkan pikiran yang riuh, ah, apapun itu, aku tidak bisa berkata-kata lagi. Kuharap setiap dari kita menemukan titik itu. Aku juga merasa memang membutuhkannya untuk mempersiapkan kelak dihari akhir, dan insyaallah ingin menolong keluargaku, sahabatku, dan oran...

"Pernah gak sih?"

          Pernah gak sih, nggak deket sama seseorang tapi kamu tuh kayak sayang banget. Pengen lindungin dia, pengen liat dia bahagia selalu, pengen jadi rumahnya HAHA. padahal, disisi lain, kamu tahu dia punya orang lain sebagai rumahnya dan kamupun tidak ingin memilikinya. Cemburu? tidak. Iri? tidak juga. Ini mencakup orang spesial maupun teman dekat yang sudah tidak dekat lagi.           Kalau liat dia bisa ketawa tuh,  bahagia banget. Jadi pengen doain dia sukses dan selalu dilancarkan segalanya. Kayak nggak harus komunikasi intens, tapi cukup lewat batin, wkwk gimana tuh konsepnya😐 Tapi, kalau liat dia lagi down kita malah jadi ngerasa bersalah😌. Kok bisa gitu yaaa. ngerasa bersalahnya bukan karena kita jadi penyebabnya tapi kita ngerasa nggak bisa ngapa2in termasuk menghiburnya dan nyeseknya lagi nggak bisa duluan buat memulai pembicaraan. yap, ini berat.  Ah, sudahlah, kuharap, semua orang yang kusayangi mene...
Terbangun dari kebiasaan tidurku yang tidak lazim lagi.  Tuan putri, ternyata bebanmu tidak berkesudahan, ya? Rupanya, perjalananmu pun antah berantah akan mencapai yang dituju.  Tuan putri, otakmu bising lagi, ya? Rupanya, ruang sesak itu kian meronta-ronta lagi. Tuan putri, apa kau sakit lagi? Tidak. Tidak akan, sudah cukup sakit yang lalu menggerogoti pikiran. Lalu, sekarang, apa lagi yang kau mau? Aku ingin berjalan sesuai yang ku mau, tolong? kumohon. kali ini ya Allah, lancarkan... mudahkan...