Aku belum siap membuka mataku untuk orang-orang baru lagi.
Aku takut banyak hal, lalu apa sekarang?
Apa si ‘Mahkota  akan selalu  padaku ataukah tidak?
Bila si ‘Mahkota hilang, apa dayaku. Kubiarkan saja ia menghilang.
Tapi kataku dalam hati “Jangan hilang. Jangan secepat itu”

Ah labilnya, kamu. Iya kamu, tuan putri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kalau ada waktu,