Mom,everything~
Hari ini, aku berhasil
menumpahkan segalanya padanya, ibuku. Meski cuma lewat alat komunikasi tapi kurasakan dia
sedang disini, dihatiku. Sudah sekian lama kupendam dan pada akhirnya legah
juga. Seperti habis minum air setelah berlari seharian penuh. Intinya, aku
legah.
Mah, disini sulit. Rintangan
begitu banyak. Sedang aku tak sekuat dirimu dahulu. Aku lemah, hanya dengan
satu butiran godaan aku mudah terikut. Rasa takut disini sungguh banyak, Mah. Takutku
semakin dalam, tak tahu harus kuibaratkan sedalam apa, intinya aku takut usahaku turun. Takut selalu menyelimutiku
disetiap saat. Apalagi dengan banyaknya godaan disini. Rasa malas, teman,
utamanya godaan setan.
Tapi tidak untukmu, terimah kasih
untuk motivasinya hari ini, Sang Motivator terbaik yang pernah kumiliki di
dunia ini. Tak perlu mencari motivator terkenal hingga di luar negeri, kalau
ternyata motivator kita sedekat ini. Katamu, aku harus kuat. Siapa yang
bersungguh-sungguh dia akan dapat. Siapa yang lemah, selamat datang di masa
depan gelap. Apapun yang telah diusahakan, bila segitu hasilnya ya berarti
segitu memang. Tapi nyatanya jika usahamu memang tak maksimal, lalu dapat
segitu ya memang karena usahanya hanya segitu. Usaha itu harus meningkat,
karena nyatatanya disekeliling kita banyak yang ingin meraihnya juga. Bukan hanya
kita.
Lalu kuingat lagi katamu; Jangan pernah
melupakan niatmu bersekolah. Semua orang pasti ingin membahagiakan kedua orang
tuanya. Ingat kedua orang tuamu, sekarang sudah tak tinggal bersamamu, sekarang
jauh, belum lagi nanti 3 tahun kedepan, kau pergi jauh-jauh sekolah lalu hanya
itu yang kau dapat. Betapa lemahnya. Ingat sang bapak juga, memang ia tak
pernah menampakkan keluh kesahnya, tapi apapun yang kau mau ia berikan. Dan
yang terakhir,bila memang kau niat mebahagiakan seseorang yang kau sayangi,
berjuang. Bukan hanya menikmati apa yang mereka berikan.
Terimah kasih untuk suaramu yang menguatkanku hari ini
Salam rindu, untuk kedua orang
tuaku dirumah.
Nur Faizah. Kendari, 19th March
2017
Komentar