Lupa

Bagaimana bisa, kau menganggap dirimu bisa lupa, tetapi ternyata mengingatnya adalah sebuah kebiasaan. Kau pikir, bahasa tubuhmu bisa lupa? Aku tahu.. kamu pikir dirimu sendiri menganggapnya sudah selesai, dan memang tidak ada apa-apa. 

Ah sudahlah, toh yang punya hati saja Allah, kemanapun ia hendak mengarahkan hati ini, tak perlu lagi kupaksakan. 

Kayak orang galau saja?

Lupa (lagi), kalau tulisan ini ternyata segalau itu haha.. alhamdulillah, aku bahagia kok meskipun di umur yang segini belum merasa ada yang benar-benar tepat, karena meskipun kutahu yang kutuju tidak akan bersamaku, setidaknya, aku tidak salah orang dalam mengagumi. Sampai dititik menuju asing pun, aku tidak akan menyesal, ia pernah hadir...

karena, jika jatuh duluan tanpa melihat kepribadiannya, sungguh amat sakit jatuhnya. tapi, jika jatuh karena mengenalnya sebagai orang yang baik, insyaallah jika tidak mendapatkannya, kau akan jatuh diantara cahaya-cahayanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kalau ada waktu,